LYDIA

 MARI MENJELAJAHI KEINDAHAN KOTA PONTIANAK DI GARIS KHATULISTIWA


 bukan sekadar hanya kota transit atau tempat singgah untuk berpergian ke tempat lain, tapi juga merupakan kota yang mempunyai banyak cerita tersembunyi. Dari garis khatulistiwa yang membanggakan, sungai megah yang membelah kehidupan, hingga kuliner yang bikin rindu, Pontianak menawarkan pengalaman yang tidak mudah terlupakan. Jikalau suatu hari ada kesempatan ke Kalimantan Barat, mampir ke Pontianak. Dijamin, kota ini akan meninggalkan kesan hangat, bahagia, nyaman, serta kenangan yang tidak terlupakan.


Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat, ia merupakan kota yang punya julukan unik, yaitu Kota Khatulistiwa

Julukan ini muncul karena letak kota ini persis di garis 0 derajat lintang, sehingga matahari bisa tepat berada di atas kepala pada waktu tertentu dalam setahun. Tak heran lagi jika salah satu ikon terkenal di sini adalah Tugu Khatulistiwa yang menjadi destinasi wisata yang digemari bagi para turis dari luar negeri maupun turis lokal yang datang ke Pontianak

Jika kita berada di sana, kita bisa merasakan sensasi berdiri di titik tengah-tengah dunia, pengalaman ini pastinya belum tentu bisa ditemukan di sembarangan tempat.



















Tugu Khatulistiwa merupakan ikon Kota Pontianak yang berdiri tepat di garis lintang 0 derajat, sekitar 3 km dari pusat kota.   Tugu yang ikonik ini pertama kali dibangun pada tahun 1928 oleh tim ekspedisi Belanda, lalu beberapa kali direnovasi hingga memiliki replika setinggi 30 meter seperti sekarang.    Keistimewaannya antara lain : fenomena alam kulminasi matahari yang terjadi dua kali setahun, sekitar 21–23 Maret dan 21–23 September, ketika matahari berada tepat di atas kepala sehingga bayangan benda menghilang beberapa detik.    Selain menjadi objek wisata, Tugu Khatulistiwa juga berfungsi sebagai tempat edukasi dengan museum kecil yang menyimpan informasi tentang garis khatulistiwa dan sejarah pembangunannya, jadi tidak sia-sia berwisata ke sana.


------------------------------------------------------------------


Selain tugu yang ikonik dan unik, Pontianak juga terkenal dengan Sungai Kapuas,  sungai yang terkenal terpanjang di Indonesia yang membelah kota yang satu dengan kota yang lain. 

Di sepanjang tepian sungai, ada banyak aktivitas yang menarik dan dapat dinikmati, mulai bersantai di kafe pinggir sungai sambil menunggu matahari terbenam hingga naik perahu untuk melihat suasana sore yang tenang dan adem. Suasananya terasa damai, apalagi saat angin sepoi-sepoi menemani, membuat siapa saja betah saat bersantai disana.












Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang sekitar 1.143 kilometer yang membentang di Kalimantan Barat dan bermuara ke Laut Cina Selatan.  Sungai ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat, digunakan untuk transportasi, sumber air, serta tempat mencari ikan bagi yang pekerjaannya sebagainya nelayan.   Di Kota Pontianak, Sungai Kapuas memiliki peran penting karena membelah kota dan menjadi daya tarik wisata, terutama saat sore hari ketika banyak orang menikmati pemandangan matahari terbenam atau berlayar dengan perahu wisata.   Selain nilai ekonominya, Sungai Kapuas juga memiliki keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang menjadikannya salah satu kebanggaan masyarakat Kalimantan Barat.    Saking populernya sampai dibuat lagu yang berjudul "SUNGAI KAPUAS" yang menceritakan berbagai keindahan tentang sungai itu. 


-------------------------------------------------------------------------


Kota ini juga kaya dengan keberagaman budaya. Ada perpaduan budaya Melayu, Dayak, Tionghoa, serta beberapa budaya lainnya yang hidup berdampingan dengan harmonis. Contohnya saja pada saat perayaan Cap Go Meh, Pontianak selalu ramai dengan atraksi barongsai, permainan kembang api, dan naga panjang yang memeriahkan perayaannya.   Sementara budaya Melayu terasa kental lewat tradisi dan kuliner khasnya.   Keragaman ini membuat Pontianak punya warna yang unik, serta menjadi bukti yang kuat bahwa indahnya toleransi di Indonesia.









Cap Go Meh merupakan perayaan tradisi masyarakat Tionghoa yang berlangsung pada hari ke-15 setelah Imlek, menandai berakhirnya rangkaian Tahun Baru Imlek.   Di Pontianak, Cap Go Meh dirayakan dengan sangat meriah, ditandai dengan atraksi barongsai, naga panjang (liong), dan tatung, yaitu pertunjukan spiritual unik di mana para peserta dipercaya dirasuki roh leluhur.   Perayaan ini bukan sekadar menjadi momen keagamaan dan budaya bagi etnis Tionghoa,  tetapi juga menjadi pesta rakyat yang dinikmati oleh semua kalangan, dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa,  semuanya mencerminkan keragaman serta keharmonisan masyarakat Pontianak.


-------------------------------------------------------------------------


 Jika di bidang kuliner, Pontianak benar-benar surganya pecinta kuliner. Mulai dari makanan yang berkuah seperti soto Pontianak dan berbagai olahan ikan sungai yang dijamin tidak dapat menahan rasa untuk segera mencicipinya.

Tidak hanya makanannya yang enak, tetapi ada berbagai kue jadul dan tradisional yang dijamin dapat dijadikan sebagai oleh-oleh,  mulai dari kue Bingke, yang lembut dan manis berbentuk bunga,  Choi Pan (Chai Kue), yaitu kue dari tepung beras kenyal yang diisi sayuran seperti kucai, bengkuang, atau talas,  serta Pengkang, kue ketan gurih berisi ebi yang dibungkus daun pisang. 














Kalau mencari makanan penutupnya tentunya tidak kala enaknya, berikut beberapa makanan penutup yang terkenal khas di Pontianak : 

Sagu Gunting (Dessert dari sagu bertekstur seperti agar-agar dengan cita rasa manis dari gula merah) 

Lek Tau Suan (Dessert Tionghoa berisi kacang hijau kupas dalam kuah manis dan kental, disajikan hangat dengan cakwe) 

Es Bongko (Hidangan penutup yang menyegarkan, terbuat dari adonan santan, tepung beras, dan santan kelapa) 

Ce Hun Tiau (Dessert dengan isian ce hun tiau (tepung beras), bongko hijau, dan kacang merah dalam kuah santan manis gurih) 

Pungat (Kolak Ubi) (Makanan manis berkuah santan, sering disebut Pungat di Pontianak, dibuat dari ubi atau talas) 

Es Serbat (Minuman dari buah-buahan yang manis dan menyegarkan, cocok dinikmati sebagai penutup) 


   _______________________________________________



BIODATA PENULIS
















NAMA : LYDIA

KELAS : IX B (9B) 

NO. ABSEN : 24

MINAT : MEMASAK DAN BEROLAHRAGA

HOBI : BERMAIN PIANO DAN BERMAIN GAME PUZZLE

BAKAT : MENGGAMBAR DAN MELUKIS

Comments